
Era baru perhajian semakin kencang. Ekspektasi besar masyarakat perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas layanan penyelenggaraan haji.
Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ahmad Abdullah menegaskan hal itu saat membuka Kegiatan Evaluasi Pelayanan Dokumen, Pemvisaan dan Mecca Route dan Kegiatan Evaluasi Kinerja dan Tata Kelola (Mutu) Layanan Jemaah Haji di Asrama Haji di Hotel Platinum Adisucipto Yogyakarta, Rabu (21/8/2024).
“Kita harus terus menyesuaikan dengan regulasi terbaru. Kementerian Haji Arab Saudi, misalnya, begitu selesai musim haji 1445H/2024M langsung menyiapkan penyelenggaraan haji 1446H/2025M,” ungkap Abdullah.
“Haji ini dilaksanakan di Saudi, dan mereka punya regulasi sendiri yakni Taklimatul Hajj. Tentu kita perlu mendorong penyesuaian Undang-Undang Haji Nomor 8 Tahun 2019,” jelas Abdullah.
Regulasi lain yang perlu penyesuaian, imbuhnya, adalah UU Nomor 34 Tahun 2014. “Tugas kita adalah tugas profesi, perlu dilaksanakan secara profesional. Kinerja akan terus kita galakkan,” sambung Abdullah.
Dilansir dari situs kemenag.go.id, di sisi lain terkait tambahan kuota 20.000 jemaah ia menjelaskan bahwa keputusan Pemerintah dengan porsi 50:50 jemaah reguler dan khusus sudah tepat. “Coba bayangkan jika 92 persen tambahan kuota untuk jamaah reguler, tentu akan banyak persoalan timbul,” tutur Abdullah.
“Misalnya, kapasitas Asrama Haji yang terbatas, aspek penerbangan yang akan kewalahan melayani 24-26 penerbangan tiap hari, juga kapasitas Mina yang sangat terbatas,” ujarnya.
Menurut Abdullah, untuk tahun ini sebenarnya Pemerintah Indonesia telah mengajukan tambahan 7 maktab di Mina. “Namun hanya disetujui Saudi 3 maktab,” sambungnya.
Mecca Route Ahmad Abdullah menilai penyelenggaraan haji tahun ini sangat sukses. “Tentu ini menjadi kesuksesan bersama seluruh stakeholder, bukan hanya Kemenag,” ungkapnya.
Kesuksesan itu diawali dengan kepercayaan Saudi yang memberikan izin Mecca Route (fast track) kepada Indonesia. “Saudi hanya memberikan 10 izin Mecca Route kepada seluruh negara di dunia, 3 di antaranya ada di Indonesia yakni Jakarta, Solo dan Surabaya,” papar Abdullah.
Senada, Direktur Pengelolaan Dana Haji Ramadan Harisman mengungkapkan layanan One Stop Service di Asrama Haji tahun ini sangat luar biasa. “Kita bisa mempersingkat waktu di Asrama Haji sehingga jemaah punya tenggang istirahat lebih banyak. Mudah-mudahan ada inovasi lainnya yang dapat diterapkan tahun depan,” kata Ramadan.